cinta dalam agama
Monday
Didalam agama mana pun tidak ada larangan mencintai dan di cintai begitu pula Cinta dalam pandangan agama islam.
Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia.
di dalam agama Islam tidak ada larangan seseorang untuk dicintai dan mencintai,
bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.
sebagaimana di riwayatkan (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy).
"Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya"
islam mengakui cinta namun dengan syarat-syarat tertentu.
Syarat tersebut adalah hendaknya cinta berada dalam keadaan aman, dan dapat menjaga kesucian diri(iffah),
serta tetap memperhatikan kebersihan fisik maupun mental.
Memang,Cinta dalam Islam terkadang dipandang suatu hal yang sakral.
Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan.
"Rasulullah SAW dalam sejarahnya,
sangat mencintai istrinya Aisyah ra.sampai-sampai Rasulullah SAW memanggilnya dengan julukan
“humaira” (Si pemilik pipi merah),
karena wajahnya menjadi merah tatkala ia marah.
dalam alqur'an juga di singgung
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
artinya:"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang,(Ar-Ruum: 21)
Ayat di atas bisa di ambil kesimpulan cinta adalah salah satu tanda kekuasaan Allah yang di tumbuhkan dalam hati setiap insan manusia,supaya kamu merasa tentram dengan kasih sayang yang telah di berikannya diantara kamu.
Cinta itu sebenarnya perpaduan semangat ruh dan mental,
sebelum pada akhirnya terjadi perpaduan fisik.
Cinta bukan sekedar nafsu yang diaktualisasikan dalam hal-hal yang berhubungan dengan fisik.
Namun, ia merupakan cara interaksi dan pertemuan ruh dengan ruh serta kerinduan jiwa dengan jiwa,
bukan jasad dengan jasad. Kemudian peristiwanya itu didukung oleh syariat maupun adat istiadat
Syariat membatasi bagaimana pertemuan itu,
lalu adat istiadat mendukungnya. Itulah cinta yang diakui dalam islam antara lelaki dan perempuan,
yang target akhirnya adalah pernikahan. Mustahil bahwa dikatakan cinta itu merupakan kunci kebahagiaan,
kecuali jika dalam hati seseorang yang sedang bercinta ada perasaan yang tenang, ridha dan tegar.
Sementara tipe hati yang seperti itu tidak akan terwujud,kecuali jika kedua sejoli yang sedang bercinta meyakinibahwa cintanya akan berakhir dengan memperoleh berkah dari Allah SWT
dan direstui keluarga maupun masyarakat.(akad nikah)
Cinta dan benci takan dapat bertemu.
cinta merupakan perpaduan antara dua perasaan,untuk saling mengerti dan memahami,memahami kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia.
di dalam agama Islam tidak ada larangan seseorang untuk dicintai dan mencintai,
bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.
sebagaimana di riwayatkan (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy).
"Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya"
islam mengakui cinta namun dengan syarat-syarat tertentu.
Syarat tersebut adalah hendaknya cinta berada dalam keadaan aman, dan dapat menjaga kesucian diri(iffah),
serta tetap memperhatikan kebersihan fisik maupun mental.
Memang,Cinta dalam Islam terkadang dipandang suatu hal yang sakral.
Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan.
"Rasulullah SAW dalam sejarahnya,
sangat mencintai istrinya Aisyah ra.sampai-sampai Rasulullah SAW memanggilnya dengan julukan
“humaira” (Si pemilik pipi merah),
karena wajahnya menjadi merah tatkala ia marah.
dalam alqur'an juga di singgung
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
artinya:"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang,(Ar-Ruum: 21)
Ayat di atas bisa di ambil kesimpulan cinta adalah salah satu tanda kekuasaan Allah yang di tumbuhkan dalam hati setiap insan manusia,supaya kamu merasa tentram dengan kasih sayang yang telah di berikannya diantara kamu.
Cinta itu sebenarnya perpaduan semangat ruh dan mental,
sebelum pada akhirnya terjadi perpaduan fisik.
Cinta bukan sekedar nafsu yang diaktualisasikan dalam hal-hal yang berhubungan dengan fisik.
Namun, ia merupakan cara interaksi dan pertemuan ruh dengan ruh serta kerinduan jiwa dengan jiwa,
bukan jasad dengan jasad. Kemudian peristiwanya itu didukung oleh syariat maupun adat istiadat
Syariat membatasi bagaimana pertemuan itu,
lalu adat istiadat mendukungnya. Itulah cinta yang diakui dalam islam antara lelaki dan perempuan,
yang target akhirnya adalah pernikahan. Mustahil bahwa dikatakan cinta itu merupakan kunci kebahagiaan,
kecuali jika dalam hati seseorang yang sedang bercinta ada perasaan yang tenang, ridha dan tegar.
Sementara tipe hati yang seperti itu tidak akan terwujud,kecuali jika kedua sejoli yang sedang bercinta meyakinibahwa cintanya akan berakhir dengan memperoleh berkah dari Allah SWT
dan direstui keluarga maupun masyarakat.(akad nikah)
Cinta dan benci takan dapat bertemu.
cinta merupakan perpaduan antara dua perasaan,untuk saling mengerti dan memahami,memahami kelebihan dan kekurangannya masing-masing,