SYAIR SUFI"suluk dalam perahu"

Wednesday

Inilah gerangan suatu madah mengarangkan syair terlalu indah,membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,tiadalah berapa lama hidupmu,ke akhirat jua kekal diammu.. Hai muda arif-budiman,hasilkan kemudi dengan pedoman,alat perahumu jua kerjakan,itulah jalan membetuli insan.
Perteguh jua alat perahumu,hasilkan bekal air dan kayu,dayung pengayuh taruh di situ,supaya laju perahumu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,pada beras bekal jantanlah taksir,niscaya sempurna jalan yang kabir.
Perteguh jua alat perahumu,muaranya sempit tempatmu lalu,banyaklah di sana ikan dan hiu,menanti perahumu lalu dari situ.
Muaranya dalam, ikanpun banyak,di sanalah perahu karam dan rusak,karangnya tajam seperti tombakke atas pasir kamu tersesak. Ketahui olehmu hai anak dagangriaknya rencam ombaknya karangikanpun banyak datang menyaranghendak membawa ke tengah sawang.
Muaranya itu terlalu sempit,di manakan lalu sampan dan rakitjikalau ada pedoman dikapit,sempurnalah jalan terlalu ba’id.
Baiklah perahu engkau perteguh,hasilkan pendapat dengan tali sauh,anginnya keras ombaknya cabuh,pulaunya jauh tempat berlabuh.
Lengkapkan pendarat dan tali sauh,derasmu banyak bertemu musuh,selebu rencam ombaknya cabuh,La ilaha illallahu akan tali yang teguh.
Barang siapa bergantung di situ,teduhlah selebu yang rencam itupedoman betuli perahumu laju,selamat engkau ke pulau itu.
La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,di laut keras dan topan ribut,hiu dan paus di belakang menurut,pertetaplah kemudi jangan terkejut.
Laut Silan terlalu dalam,di sanalah perahu rusak dan karam,sungguhpun banyak di sanamenyelam,larang mendapat permata nilam.
Laut Silan wahid al kahhar,riaknya rencam ombaknya besar,anginnya songsongan membeloksengkarperbaik kemudi jangan berkisar.
Itulah laut yang maha indah,ke sanalah kita semuanya berpindah,hasilkan bekal kayu dan juadahselamatlah engkau sempurnamusyahadah. Silan itu ombaknya kisah,banyaklah akan ke sana berpindah,topan dan ribut terlalu ‘azamah, perbetuli pedoman jangan berubah.
Laut Kulzum terlalu dalam,ombaknya muhit pada sekalian alambanyaklah di sana rusak dan karam,perbaiki na ’am, siang dan malam. Ingati sungguh siang dan malam,lautnya deras bertambah dalam,anginpun keras, ombaknya rencam,ingati perahu jangan tenggelam.
Jikalau engkau ingati sungguh,angin yang keras menjadi teduhtambahan selalu tetap yang cabuhselamat engkau ke pulau itu berlabuh. Sampailah ahad dengan masanya,datanglah angin dengan paksanya,belajar perahu sidang budimannya,berlayar itu dengan kelengkapannya. Wujud Allah nama perahunya,ilmu Allah akan [dayungnya]iman Allah nama kemudinya,“yakin akan Allah ” nama pawangnya. “Taharat dan istinja’” nama lantainya, “kufur dan masiat ” air ruangnya, tawakkul akan Allah jurubatunyatauhid itu akan sauhnya.
Salat akan nabi tali bubutannya,istigfar Allah akan layarnya,“Allahu Akbar ” nama anginnya, subhan Allah akan lajunya. “Wallahu a’lam” nama rantaunya, “iradat Allah ” nama bandarnya, “kudrat Allah ” nama labuhannya, “surga jannat an naim nama negerinya. Karangan ini suatu madah,mengarangkan syair tempatberpindah,di dalam dunia janganlah tam’ah, di dalam kubur berkhalwat sudah.
Kenali dirimu di dalam kubur,badan seorang hanya tersungkurdengan siapa lawan bertutur?di balik papan badan terhancur.
Di dalam dunia banyaklah mamang,ke akhirat jua tempatmu pulang,janganlah disusahi emas dan uang,itulah membawa badan terbuang.
Tuntuti ilmu jangan kepalang,di dalam kubur terbaring seorang,Munkar wa Nakir ke sana datang,menanyakan jikalau ada engkausembahyang. Tongkatnya lekat tiada terhisab,badanmu remuk siksa dan azab,akalmu itu hilang dan lenyap,(baris ini tidak terbaca) Munkar wa Nakir bukan kepalang,suaranya merdu bertambah garang,tongkatnya besar terlalu panjang,cabuknya banyak tiada terbilang. Kenali dirimu, hai anak dagang!di balik papan tidur telentang,kelam dan dingin bukan kepalang,dengan siapa lawan berbincang? La ilaha illallahu itulah firman,Tuhan itulah pergantungan alamsekalian,iman tersurat pada hati insap,siang dan malam jangan dilalaikan. La ilaha illallahu itu terlalu nyata,tauhid ma’rifat semata-mata, memandang yang gaib semuanyarata,lenyapkan ke sana sekalian kita. La ilaha illallahu itu janganlahkaupermudah-mudah,sekalian makhluk ke sana berpindah,da’im dan ka ’im jangan berubah, khalak di sana dengan La ilahaillallahu. La ilaha illallahu itu jangankaulalaikan,siang dan malam jangan kausunyikan,selama hidup juga engkau pakaikan,Allah dan rasul juga yang menyampaikan. La ilaha illallahu itu kata yang teguh,memadamkan cahaya sekalian rusuh,jin dan syaitan sekalian musuh,hendak membawa dia bersungguh-sungguh. La ilaha illallahu itu kesudahan kata,tauhid ma’rifat semata-mata. hapuskan hendak sekalian perkara,hamba dan Tuhan tiada berbeda. La ilaha illallahu itu tempat mengintai,medan yang kadim tempat berdamai,wujud Allah terlalu bitai,siang dan malam jangan bercerai. La ilaha illallahu itu tempatmusyahadah,menyatakan tauhid jangan berubah,sempurnalah jalan iman yang mudah,pertemuan Tuhan terlalu susah.
~ Hamzah Fansuri
Comments
0 Comments

0 comments:




(HAPPY BLOGGING)

Next Prev Home
*

traffic

Kembali ke ATAS