syair merdekanya jiwa

Monday

Haqikat Kemerdekaan jiwa

by:jalaludin rumi

  sufisme rumi


puisi syufisme jalaludin rumi

Semula ingin kuceritakan padamu kisah hidupku, tetapi
gelombang kepedihan tenggelamkan suaraku.

Kucoba utarakan sesuatu, tetapi pikiranku rawan dan remuk,
laksana kaca.

Bahkan kapal paling megah bisa karam dalam 
gelombang-badai Laut Cinta,

apalagi biduk rapuhku,remuk berkeping-keping
tinggalkan ku sendiri, hanyut,
dan hanya berpegangan Pada sepotong papan.
Kecil dan tak berdaya timbul tenggelam dalam terpaan ombak,

sampai tak kuketahui apakah aku ada atau tiada.
Ketika menurutku aku ada, kudapati diriku tak berharga.
Saat ku tiada,

kudapati nilai-nilai sejati diriku.
Seturut pasang-surut akalku,tiap hari mati aku, 
dan dihidupkan lagi, karenanya tak kuragukan sedikit pun

adanya Hari Kebangkitan.
Ketika telah lelah,ku berburu cinta di alam dunia ini,

akhirnya di Lembah Cinta ku berserah-diri:
dan aku merdeka.


Sumber:

BY-RUMI: Divan-i Syamsi Tabriz,
Comments
0 Comments

0 comments:




(HAPPY BLOGGING)

Next Prev Home
*

traffic

Kembali ke ATAS